Jumat, 24 Desember 2010

Pribahasa

Ada uang abang disayang, tak ada uang abang melayang.
Hanya mau bersama saat sedang senang saja, tak mau tahu di saat sedang susah.

Menang jadi arang, kalah jadi abu.
Kalah ataupun menang sama-sama menderita.

Bagaikan abu di atas tanggul.
Orang yang sedang berada pada kedudukan yang sulit dan mudah jatuh.

Ada Padang ada belalang, ada air ada pula ikan.
Di mana pun berada pasti akan tersedia rezeki buat kita.





Adat pasang turun naik.
Kehidupan di dunia ini tak ada yang abadi, semua senantiasa silih berganti.



Membagi sama adil, memotong sama panjang.
Jika membagi maupun memutuskan sesuatu hendaknya harus adil dan tidak berat sebelah.

Air beriak tanda tak dalam.
Orang yang banyak bicara biasanya tak banyak ilmunya.

Air tenang menghanyutkan.
Orang yang kelihatannya pendiam, namun ternyata banyak menyimpan ilmu pengetahuan dalam pikirannya.

Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga.
Sifat-sifat anak biasanya menurun dari sifat orangtuanya.

Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi.
Menuntut ilmu hendaknya sepenuh hati dan tidak tanggung-tanggung agar mencapai hasil yang baik.

Sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu jatuh juga.
Sepandai-pandainya manusia, suatu saat pasti pernah melakukan kesalahan juga.

Tong kosong nyaring bunyinya.
Orang sombong dan banyak bicara biasanya tidak berilmu.

Tong penuh tidak berguncang, tong setengah yang berguncang.
Orang yang berilmu tidak akan banyak bicara, tetapi orang bodoh biasanya banyak bicara seolah-olah tahu banyak hal.

Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi.
Orang tua yang bersikap seperti anak muda, terutama dalam masalah percintaan.

Karena nila setitik, rusak susu sebelanga.
Karena kesalahan kecil, menghilangkan semua kebaikan yang telah diperbuat.

Bagaikan burung di dalam sangkar.
Seseorang yang merasa hidupnya dikekang.

Terbuat dari emas sekalipun, sangkar tetap sangkar juga.
Meskipun hidup dalam kemewahan tetapi terkekang, hati tetap merasa tersiksa juga.

Sakit sama mengaduh, luka sama mengeluh.
Seiya sekata dalam semua keadaan.

Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih.
Segala sesuatu dalam kehidupan bukan manusia yang menentukan.

Barangsiapa menggali lubang, ia juga terperosok ke dalamnya.
Bermaksud mencelakakan orang lain, tetapi dirinya juga ikut terkena celaka.

Jauh di mata dekat di hati
Dua orang yang tetap merasa dekat meski tinggal berjauhan.

Seberat-berat mata memandang, berat juga bahu memikul.
Seberat apapun penderitaan orang yang melihat, masih lebih menderita orang yang mengalaminya.
Berdiang di abu angin
Mengharapkan pertolongan kepada yang lemah

Kalah jadi abu menang jadi arang
Yang kalah dan yang menang sama-sama rugi, sama-sama rusak

Seperti abu diatas tunggul
Kedudukan yang tidak kuat

Sudah jadi abu arang
Telah rusak sama sekali (tidak dapat diperbaiki)

Telentang sama makan abu, tertelungkup sama makan tanah
Sama-sama setia dalam suka dan duka, seia sekata

Terpegang di abu hangat
Orang yang kecewa dalam suatu pekerjaan, baru saja dimulai sudah mendapatkan kesusahan .
Badai pasti berlalu
Kesulitan hidup pasti akan berkurang dan akhirnya akan hilang

Badai makan anak
Ayah membuang anak karena takut kebesarannya akan hilang .
"Cacing hendak jadi naga"
A worm want to be dragon
Mean : Contemptible man dream like a great man

"Carik-carik bulu ayam, lama-lama bercantum juga"
Perselisihan antar saudara akan berakhir dengan perdamaian

"Cempedak berbuah nangka"
Memperoleh lebih dari yang diharapkan
.
Belah dada lihatlah hati
Bermaksud untuk mengatakan yang sebenarnya

Seluas dada tuma
Terlalu sempit

Tiba di dada dibusungkan, tiba diperut dikempiskan
Mendapat perlakuan tidak adil Tepuk dada tanya selera Berfikir sebelum mengambil keputusan .
Berhemat sebelum habis
Membiasakan hidup hemat agar memiliki persediaan untuk masa mendatang

Memakan habis-habis, Menyuruh hilang hilang
Bila dipercaya merahasiakan sesuatu hendaknya berusaha selalu menyimpannya baik-baik

Habis manis sepah dibuang
Dibuang setelah tidak diperlukan lagi

Habis air setelaga arang dibasuh tak putih
Walaupun diupayakan sedemikian rupa, tabiat jahat sukar berubah

Habis air habislah kayu jagung tua tak hendak dimasak
Melakukan pekerjaan sia-sia yang tidak mendatangkan untung

Habis sampan kerong-kerong tak dapat
Melakukan perbuatan yang sia-sia .
.
"Isi lemak dapat ke orang, tulang bulu tinggal kita"
Mendapat kesusahan, sementara orang lain dapat senangnya

"Ijuk tak bersagar, lurah tak berbatu"
Tidak mempunyai saudara yang disegani orang

"Ikan sekambu rusak oleh ikan seekor"
Karena kesalahan seseorang, orang banyak menanggung akibatnya

0 komentar:

Posting Komentar